Selasa, 06 Maret 2012

Indonesia Jadi Sasaran Produk 'Made In India'


Jakarta - Perusahaan-perusahaan asal India makin melebarkan sayapnya dan menargetkan negara-negara berkembang seperti Indonesia sebagai target pemasaran produknya. Melalui Confederation of Indian Industry (CII), India aktif mempromosikan dirinya sebagai pemasok terkemuka produk dengan kualitas dan harga terjangkau.

Menurut mantan Presiden CII Rajive Kaul acara 'Made in India' diselenggarakan oleh CII sejak 1995 dengan menargetkan negara-negara berkembang untuk mempromosikan industri India.

"Lebih dari 60 perusahaan terbaik India akan menawarkan barang dan jasa di pameran 'Made in India Show' yang akan berlangsung 6-8 Maret 2012 di Balai Kartini Exhibition Center Jakarta," ujar Rajiev dalam acara Made in India Show di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (6/3/2012).

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengakui, potensi pasar India luar biasa. "Antara kedua negara (Indonesia-India) tahun lalu saja sudah melebihi US$ 20 miliar, padahal target perdagangan sampai 2015 hanya US$ 25 miliar. Tidak heran target tersebut akan kita revisi segera mungkin, ya paling tidak US$ 45 miliar pada 2015," kata Gita.

Menurut Gita, antara kedua negara saat ini saling membutuhkan, misalnya India, saat ini sangat membutuhkan batubara, garmet, dan lainnya.

"Namun peningkatan pasar India ini juga diminta Indonesia untuk melakukan industrialisasi dan juga sistem pendidikan yang dimiliki India luar biasa," tuturnya.

Di tempat yang sama, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Suryo Bambang Sulistyo mengatakan antara kedua negara bisa saling bekerja sama menggali potensi masing-masing.

"Seperti industri farmasi. Harga obat yang murah di India namun berkualitas bisa dimanfaatkan bersama. Selain itu potensi industri sepeda motor, di mana harga produk tersebut sangat murah," kata suryo.

Kadin-pun, kata Suryo, sangat menyambut baik peningkatan kerjasama kedua negara. "Diharapkan ada transfer teknologi yang bisa kita dapat dari sana. Bayangkan India, mereka juga pengekspor industri terbesar di dunia, kan kayak outsourcing banyak yang larinya ke India kenapa tidak kembangkan di sini juga," tandas Suryo.

0 komentar:

Posting Komentar